Visual Not Lie’ – Or Click To God

Visual Not Lie – Or Klik To God Menarik kami bahas reduksi pemaparan ini tentang realitas keseharian, dalam dunia untuk ke jenjang kesempurnaan diri mengabdi pada rasa itu membentuk di jiwa yang kosong, kerap lupa, bahkan meninggalkan sesuatu akan peristiwa histori pemahaman.(20/6/2025)

“Visual Bukan Kebohongan” – Atau Klik Kepada Tuhan” tampaknya merupakan judul sebuah karya tulis, mungkin sebuah buku atau artikel, yang membahas tentang:

• Pentingnya visualisasi dan imajinasi dalam kehidupan spiritual.

• Hubungan antara teknologi (klik) dan spiritualitas (Tuhan).

• Konsep kebenaran dan kebohongan dalam konteks spiritual.

Kekuatan alam semesta yang kami uraikan dari situasi belum memiliki – memilih – atau dibatalkan segala bentuk kehinaan memandang cara sikap, mengubah dirinya jadi pola mindset itu bertemu ilahiyah terhadap diri-Nya.

Metafisika orasi berbagai macam kemasan kekecilan, meraba satu sisi ke hal berikutnya semua dalam keadaan regensi kemandirian di sela waktu kehidupan.

Ilmu visual bukan dijadikan kebohongan, kebiasaan, ke kamuflase yang tak mengerti arti ini adalah “satu”, kesatuan sama di sederhana menyelami peristiwa sementara jadi lebih pasti.

kependudukan warga saat ini, mengenal bahkan tak kenal sekali pun era zaman visual dapat mengenali dirinya sendiri dari ke semua pembentukan.

imajinasi rasa peduli ; kini kami ambil untuk menuangkan kemajuan teknologi semata semakin di japri atau di selfi semua kalangan masyarakat umum.

tempo waktu lalu interaktif deduksi di sebuah tema beberapa hari – tim keredaksiaan mendetail makna ke tujuan individu, kelompok, atau kesamaan rasa itu terbentuk kisah spiritualitas tinggi saling mengisi – kesungguhan di ragam budidaya kemasan yang tepat/praktis antara teori & praktek.

sesuatu hal diatas ufuk nya selalu merujuk pada jiwa pendidik, yang mungkin keilmuan mustahil jaiz dikembalikan secara rasional non emosional, merangkum kesimpulan sepakat dan tak berubah di pendirian sewaktu mengedukasi nya.

Ke-tiga tidar tersebut dijelaskan pada sub bagian saat-saat era dibawa sejarah pun penuh keguguran, kegigihan, senantiasa selalu “bertahan hidup.” Pilihan nya ada pada sang pelaku atau melakukan dengan kekuatan lahiriyah dan bathiniyah itu.

Masyarakat hanya dapat dampak, atau terdampar di pinggir-pinggir hingga tepi-an garis bujur membentuk kotak-kotak hadiah (mungkin dikatakan saat ini; keibaan), apakah pemerintah salah? . . .

*jawabnya memakai masing-masing saja di kolom komentar sobat netizens

Mahligai rumah satu persatu dijadikan hiasan dinding yang unik, berlapis, mengimpor ke titik A s/d titik selanjutnya. itu bukan, karena maksud tulisan “pemerintah”, kalimat nya saja pemerintah. dasar nya diambil dari kalimat perintah. bisa jadi, memerintah – di petik nya selalu perintahkan!

satu visual basic saja, bisa kena ke semua elemen yang tersiar ke belakang walaupun maju nya dinikmati dari hasil penelitian “kekayaan alam semesta yang diciptakan – Tuhan Yang Maha Esa”, lalu : manusia bisa apa?

mengisi – inilah faedah kegunaan ilmu dari segala hal prosesi ketika pagi jadi siang, begitu pula sore jadi malam. ataupun tertawa manis di gambaran metamorfosis kupu-kupu beterbangan seperti kapas,(al-zalzalah).

Manusia hanya mengisi, formulir di suatu wadah yang mengatasi berbagai hal kehidupan di dunia sehari – hari. Bisa jadi pergi meninggalkan kembali kepada Tuhan Semesta Alam.

Interaksi sosial teratur darimana menempatkan – menembus – mengolah, kekuasaan dari kekebalan, kekuatan, hingga terpapar jatuh sakit hati antara satu manusia dengan musuh dunia adalah manusia.(bukan ; syaithon, jin, atau iblis).

ini ungkapan rasa – merenungkan jiwa disaat suro esok menghampiri kejelihan suatu adat – istiadat tak kan punah ditinggal zaman. Kuatkan teruslah, berbenah dalam malam-malam yang jadi keasyikan tertidur – lalu kita dapat terbangun mengemas “lail” nya, bukan laili ruangan sang qodho dan qodar. itu sudah tersirat pada keimanan di rukun Islam bermaksud dikembalikan.

kenapa musuh dunia bukan syaithon? penjelasan nya karena ada disetiap insan yang memiliki Visual Not Lie’.

kenapa musuh dunia bukan jin? penjelasan ini tak mengarah mahluk yang diciptakan oleh Allah SWT, namun manusia itu yang menempel selalu terkemas seperti jin.

jadi, jin nya pada di medsos meraih cuan bukan cuanki yang dipinggirkan berbagai cara manusia mengedukasi di dalam tiktok live, youtube live, etc, atau respect – kepekaan di waktu istirahat digunakan cari di malam hari (melainkan menunduk saji kepada ilahiyah “sujud syukur – istighfar dstnya”).

lalu, bagaimana dengan kisah terakhir – sang iblis – ini kekuatan spiritual tingkat tinggi, sesampai nya manusia lupa akan kodrat dijadikan manusia (insaniyah). makanya, keterangan dari ketertarikan kami redaksi membahas tentang keilmuan ini sangat cocok saat nya yang memilih korupsi “bisa; jadi ilmu iblis”, atau manusia yang mengakui tuan bukan Tuhan Yang Maha Esa.(Gusti-Nya).

menarik kah? kesederhanaan kami membentuk apresiasi cinta ilmu dibandingkan cinta tahta, harta, jabatan yang fungsional atau pun kewajiban sehari – hari kian hari bisa raib (musnah ditenggelamkan iblis).

Siapakah kenabian yang di gelincir kan iblis? . . . mungkin, saatnya kaum Adam dan hawa (menikmati jenis-jenis apa yang dikerjakan saat ini bahkan akan datang, jangan jadikan ketamakan sikap pengelingan cinta harta, tahta, dan jabatan dimahsyurkan karena memberikan bentukan karir).

semua kembali kepangkuan ilahi robb-Nya. Kalimat tauhid di kembangi cara membuat – memindset, kinerja agar tak jadi kertas berharga mati di kehidupan dalam angan-angan/ pencitaan itu tak terbentuk iman dan taqwa kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Visual mu ada dalam diri, Klik mu ada dalam rasa. yang kurang ada bilamana engkau luput lupa akan keilmuan bermanfaat senantiasa mengantarkan ke gerbang kesejahteraan rakyat Indonesia.

NB : Nasihatmu Terdengar dikala Diskusi Bersama – Seseringlah!!! Berdiskusi Dengan Allah SWT & Nabi Muhammad SAW

Red©20/6/2025/Info@W.FFE/E/S/Tim/Berita Pesona

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *