LHOKSEUMAWE, 15 Juni 2025 — Sejarah bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran para tokoh daerah yang telah mengorbankan jiwa, raga, serta harta demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah satu tokoh tersebut adalah Panglima Adip, seorang perintis kemerdekaan asal Aceh yang memiliki perjalanan hidup luar biasa dalam memperjuangkan nasib bangsa dan tanah kelahirannya.
Panglima Adip dikenal luas di Aceh sebagai sosok yang turut menggerakkan pengumpulan dana dan emas dari masyarakat Aceh untuk diserahkan kepada pemerintah Indonesia, guna membeli pesawat pertama milik Republik Indonesia pada masa awal kemerdekaan.
Tindakan tersebut bukan hanya simbol solidaritas, tetapi juga bukti nyata kontribusi rakyat Aceh bagi Indonesia yang baru merdeka. Namun sejarah tidak berjalan mulus. Ketika gejolak Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) mengguncang beberapa daerah di Indonesia, termasuk Aceh, Panglima Adip bergabung dalam gerakan tersebut bersama Teungku Daud Beureueh.
Dalam masa konflik itu, beliau dipercaya dan diangkat sebagai Panglima Perang.
Setelah gerakan DI/TII mereda dan Aceh kembali ke pangkuan Republik, Panglima Adip memilih membangun kembali daerahnya, khususnya di kawasan Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Perjuangannya berganti bentuk, dari angkat senjata ke pengabdian sosial dan pembangunan masyarakat.
Sejarah panjang Aceh dalam memperjuangkan keadilan dan keutuhan wilayah selalu diwarnai pasang surut. Tahun 1976, gejolak kembali muncul hingga lahirnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berlangsung puluhan tahun.
Konflik tersebut akhirnya berakhir pada tahun 2005 pasca gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Aceh.
Peristiwa itu menjadi titik balik perdamaian yang hingga kini masih dinikmati masyarakat Aceh.
“Wahai para pemimpin bangsa, sadarlah agar tidak lagi membawa Aceh ke dalam konflik berkepanjangan. Masyarakat Aceh mencintai perdamaian ini,” ungkap salah satu ahli waris Panglima Adip.
Ia juga menegaskan, penghargaan yang tulus kepada Aceh adalah menghargai kontribusinya yang tak ternilai bagi NKRI sejak masa perjuangan kemerdekaan.
Kini, saat Indonesia melangkah menuju masa depan yang lebih maju dan damai, kisah perjuangan Panglima Adip dan masyarakat Aceh menjadi pengingat penting: bahwa keutuhan bangsa ini terbangun atas pengorbanan nyata dari semua penjuru nusantara.