Berita Pesona – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengeluarkan pernyataan terbuka terkait meningkatnya ketegangan sosial dan politik di Indonesia yang ditandai dengan bentrokan antara massa dan aparat penegak hukum.
Dalam pernyataan bernomor 051/Sek/AMSI-Audiensi IDC/VIII/2025, AMSI menegaskan pentingnya peran media massa sebagai penjaga integritas informasi di tengah krisis kepercayaan publik.
“Media massa harus kedepankan standar etika tertinggi untuk pastikan integritas informasi,” tegas Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, dalam pernyataan resminya.
AMSI mengingatkan bahwa media memiliki fungsi penting sebagai clearing house of information untuk mencegah meluasnya misinformasi, disinformasi, serta penyebaran provokasi, ujaran kebencian (hate speech), dan hoaks yang dapat memicu kekerasan hingga korban jiwa.
“Kami menyadari bahwa institusi pers sebagai pilar keempat demokrasi, dituntut oleh publik untuk bisa berperan mewujudkan integritas informasi,” ungkap Wahyu. “Pengelola media harus memastikan keberadaan ekosistem informasi yang akurat, terpercaya, dan bisa diandalkan.”
Seruan AMSI untuk Media Massa
Dalam pernyataan terbukanya, AMSI mengeluarkan tiga seruan utama kepada media massa dan jurnalis di seluruh Indonesia:
Menegakkan Etika Jurnalistik
Semua pengelola media massa dan jurnalis harus berkomitmen menerapkan standar etika tertinggi dalam peliputan dan publikasi berita, khususnya terkait aksi demonstrasi dan situasi politik yang tidak menentu.
Menjaga Integritas Informasi
Media harus memastikan publik menerima informasi faktual, terverifikasi, bebas dari bias, manipulasi, maupun distorsi. “Hal tersebut merupakan prinsip kunci dalam menjaga kepercayaan publik dan demokrasi,” ujar Wahyu.
Meningkatkan Disiplin Verifikasi dan Cek Fakta
Media massa wajib menerapkan disiplin verifikasi dalam semua produk jurnalistik, serta aktif melakukan cek fakta untuk melawan maraknya misinformasi dan disinformasi, termasuk konten palsu yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan deepfake.
Harapan AMSI
AMSI menegaskan harapannya agar seluruh pengelola media, terutama anggota AMSI di Indonesia, menaati seruan ini.
“Keberhasilan media menjalankan fungsi publiknya dalam situasi yang tidak kondusif, pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan semua pemangku kepentingan akan peran penting media arus utama dalam negara demokratis seperti Indonesia,” pungkas Wahyu.***