Berita Pesona | Kab. Sekadau – Ekspise, Beberapa pekan silam, proyek rabat beton Dusun Bokak Desa Gonis Tekam Kecamatan Sekadau Hilir, sempat dianggap oleh warga pekerjaan siluman. Pasalnya papan plang yang menurut peraturan pemerintah harus terpasang malah dicabut orang suruhan Bu Desi selaku pelaksana.
” Kami yakin sebulan kedepan jalan tersebut bakal retak, pecah dan penuh lobang. Jangankan bicara kualitas, kuwantitasnya pun sangat jauh dari harapan tanah pemadatan nya belum “memenuhi standarisasi?”
rincian ketentuan pengerjaan dari skala tata survey beton yang digunakan, kekentalan dari 11, 12, atau B – 0′ (Nol) dalam slump di kekentalan/keenceran dari mixer menuai dikurangi seperti apa? hal tersebut). Besi Nol, Besi 8 Diameter , 10, 12, 24′ dalam KS (Biasa), kah? Jika KS tidak mungkin hal terjadi retakan dalam pengkondisian jalan yang cepat rusak – Pasir – Semen – Aspal akhir, Menggunakan Tradisi atau Secara modern skala terbang nya digunakan dalam ruang pengecoran. Bagaimana bisa benar perbuatan manusia bilamana salah dalam hak gunakan struktur di kontruksi pengembang yang banyak sering terjadi di tingkat jalan-jalan pedesaan, dsbnya.(Red)
Kenapa bisa terjadi retakan, belahan, dan ssebagainya dalam skala slump bekisar terjadi? Apakah unsur besi beton dikurangi, semen, split, atau
Berapa anggarannya, Dinas apa pengelola proyek dan CV atau PT Pelaksananya semua tidak jelas, mengingat papan plang tidak ada terpasang dilokasi pekerjaan, ” terang warga yang Meghan disebutkan namanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Sekadau ketika diminta konfirmasi lewat WA terkait dengan ini, justru mengarahkan agar ketemu Kepala Bidang Perkim dikantor.
Setelah kru menghadap Kabid, mungkin karna tidak ngerti konsep pelayanan publik atau pangkat belum cukup, ia justru cerita wewenang tugas jurnalis. ” Seharusnya yang liputan ini wartawan Sekadau, kok malah wartawan Pontianak yang ramai,Tuturnya”.
Beliau juga sempat menuding, kalau dirinya selalu dijadikan ATM oleh Oknum Pewarta. ” Setiap ada persoalan proyek, kami pasti dijadikan ATM, Ungkapnya.”
Mendengar jawaban Kabid Perkim yang tidak bisa menjelaskan faktor hancurnya proyek dimaksud, akhirnya rekan media coba mengontak Kadis kembali dan menyampaikan omongan Kabid tersebut. Setelah itu, Kepala Dinas mohon maaf atas kejadian tersebut.
Masyarakat Sekadau meminta agar Bupati, Inspection dan Dan APH khususnya Kejaksaan Negeri Kabupaten Sekadau turun kelapangan audit dan periksa semua yang berkepentingan disitu. Bila perlu Kadis maupun Kabid Perkim diganti sementara guna mempermudah penyelidikan.
” Maunya kami, sebelum diperiksa, Kepala Dinas dan Kepala Bidang Perkim Kabupaten Sakadau itu diganti dulu. Sehingga mempermudah proses pemeriksaan terhadap mereka, “Ujar Warga Sekitar”.(007-Tim-Pers)
vqo2ws