Baitul Mal Aceh Lepas 10 Santri ke Jepang, Program MSBS Kuliah Kerja

Banda Aceh — Baitul Mal Aceh secara resmi melepas keberangkatan 10 orang santri dari Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) yang menjadi penerima bantuan Program Kuliah di Tempat Kerja ke Jepang.

Acara pelepasan berlangsung di Aula Baitul Mal Aceh dan dipimpin langsung oleh Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, didampingi oleh Pimpinan MSBS, Gunawan Indra.

Bacaan Lainnya

Program bantuan ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp325.000.000, yang bersumber dari dana infak yang dipercayakan masyarakat kepada Baitul Mal Aceh. Bantuan ini digunakan untuk mendukung kebutuhan persiapan keberangkatan para santri, termasuk pelatihan bahasa dan keberangkatan ke luar negeri.

Dalam berbagai hal, Mohammad Haikal menyampaikan bahwa bantuan pendidikan ini merupakan hasil dari amanah masyarakat Aceh yang telah menyalurkan hartanya melalui Baitul Mal.

Ia berpesan kepada para santri agar menjaga kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Bantuan Program Kuliah di tempat kerja ini hadir berkat orang-orang baik yang telah menitipkan hartanya melalui Baitul Mal Aceh. Jangan sia-siakan amanah ini. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini. Manfaatkan dengan sungguh-sungguh, semangat terus, dan jadilah Muzakki yang suatu saat bisa membantu orang lain serta mengangkat harkat dan martabat keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, Gunawan Indra dalam Arahnya memberikan motivasi kepada para santri yang akan segera memulai fase baru dalam hidup mereka. Ia mengingatkan pentingnya persiapan mental dan etika sebagai bekal hidup di negeri orang.

“Layar sudah berkembang, pantang mundur. Apapun yang terjadi, jangan lemah. Iringi dengan doa dan usaha. Persiapkan tiga hal penting: sikap (bahasa tubuh), etika, dan bahasa. Selama enam bulan ke depan, kalian akan belajar bahasa di Bogor, kemudian lanjut ke Jepang selama dua tahun. Jangan berbohong, tetap semangat, dan menghadapi segala tantangan dengan keberanian,” tegasnya.

Program Kuliah di Tempat Kerja ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda Aceh, khususnya dari keluarga kurang mampu, untuk melanjutkan pendidikan sekaligus mendapatkan pengalaman kerja di luar negeri.

Diharapkan, program lulusan ini tidak hanya memiliki kompetensi global, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerahnya di masa depan.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *