Babinsa Meunasah Cut dan Warga Bersatu dalam Kenduri Nuzulul Qur’an, Pererat Ukhuwah Islamiyah

Berita Pesona.com | Aceh Besar – Suasana penuh khidmat dan kebersamaan terasa di Meunasah Gampong Meunasah Cut, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, saat warga setempat menggelar kenduri dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an. Acara ini semakin hangat dengan kehadiran Babinsa Gampong Meunasah Cut, Serma Muhammad Yusuf, anggota Koramil 03/Lhoknga, Kodim 0101/Kota Banda Aceh, yang turut larut dalam doa dan kebersamaan bersama masyarakat, Senin (10/3/2025).

Sebagai bagian dari tradisi keislaman yang telah turun-temurun, kenduri Nuzulul Qur’an bukan sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga menjadi momen berharga untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antarwarga. Dalam kesempatan ini, Serma Muhammad Yusuf hadir bukan hanya sebagai aparat teritorial, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Meunasah Cut.

“Kehadiran kami di tengah-tengah masyarakat bukan hanya untuk menjalankan tugas sebagai Babinsa, tetapi juga untuk membangun hubungan yang erat dengan warga. Tradisi seperti kenduri Nuzulul Qur’an ini adalah ajang silaturahmi yang harus terus kita jaga,” ujar.

Kenduri dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Suara lantunan ayat-ayat suci bergema di meunasah, menciptakan suasana syahdu yang menenangkan jiwa. Setelah doa bersama, warga menikmati hidangan kenduri yang disiapkan secara gotong royong, mencerminkan semangat kebersamaan yang kental.

Selain mempererat hubungan sosial, momentum ini juga menjadi ajang diskusi ringan antara Babinsa dan warga mengenai berbagai hal, termasuk kondisi keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Keakraban yang terjalin dalam suasana santai ini mencerminkan sinergi yang erat antara TNI dan rakyat.

Sebagai aparat kewilayahan, Serma Muhammad Yusuf menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan mendukung setiap kegiatan sosial dan keagamaan di desa binaannya. “Kami selalu siap membantu dan mendukung kegiatan masyarakat. Semoga kebersamaan seperti ini terus terjalin dan memberikan berkah bagi kita semua,” tambahnya.

Kenduri Nuzulul Qur’an di Gampong Meunasah Cut kali ini bukan sekadar peringatan keagamaan, tetapi juga bukti nyata bahwa kebersamaan dan persatuan dapat terus dijaga melalui tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Di tengah era modernisasi, nilai-nilai budaya dan religius seperti ini tetap menjadi perekat sosial yang memperkuat persaudaraan di tengah masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *