Pemkab dan Pemprov Apreasiasi Polres Sumedang yang Menangkap Wartawan Gadungan Peras Kades

Beritapesona.com | SUBANG –  Wakil Bupati Fajar Aldila  bersyukur atas penangkapan, penyidikan terhadap orang yang mengaku wartawan meresahkan para kepala desa.

“Alhamdulillah Sumedang telah melakukan tindakan tegas. Pemda Sumedang sangat mengapresiasi jajaran Polres Sumedang yang telah mengamankan wartawan gadungan yang kemarin meresahkan,” kata Fajar.

Bacaan Lainnya

Hal yang sama, dilontarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengapresiasi Polres Sumedang atas kinerjanya berhasil meringkus tujuh orang wartawan gadungan yang melakukan aksi pemerasan dan pengancaman terhadap Kepala Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua.

“Terima kasih kepada jajaran Polres Kabupaten Sumedang yang telah menangkap tujuh wartawan gadungan,” kata Gubernur Dedi Mulyadi di hadapan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto dan Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung Republik Indonesia Reda Manthovani dan para kepala daerah se-Jawa Barat di Lembur Pakuan Subang, Selasa (29/7/2025).

Pertemuan digelar untuk Launching Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Dana Desa atau Jaga Desa. Dedi berpesan agar para kepala desa transparan dalam anggaran di di desanya.

“Kalau Gubernur sudah berani mengupload anggaran, terbuka dan mengumumkan. Kepala desa juga harus begitu. Anggaran Rp 31 triliun sudah boleh dibaca. Masa anggaran Rp 1 miliar tidak boleh dibaca,” ucapnya.

Menurutnya, kepala desa harus hilang rasa takut dengan cara terbuka kepada masyarakat.

“Mudah-mudahan ini bisa dilakukan. Saya harapkan seluruh jajaran kepala desa di Jawa Barat lakukan transparansi. Umumkan seluruh anggaran kita di Whatsap Grup Desa,” kata Dedi.

Wabup Sumedang Fajar Aldila menyebutkan,  Sumedang telah menyiapkan  Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Dana Desa/Jaga Desa akan diintegrasikan dengan Kejaksaan.

“Nanti para kepala desa tidak perlu takut lagi dengan wartawan gadungan dan LSM yang sekiranya ada pungli dan premanisme,” tuturnya.

Fajar menyebutkan, ke depannya Pemda Sumedang akan terus menjaga kondusifitas yang ada di pemerintahan desa sehingga tidak ada celah bagi oknum-oknum yang meresahkan.

Aplikasi Real Time Monitoring Village Management Funding Dana Desa/Jaga Desa dikembangkan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antarlembaga dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawalan dan pengamanan Dana Desa, serta mendorong pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan.

Melalui aplikasi tersebut, tata kelola Dana Desa diharapkan menjadi lebih transparan, akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan masayarakat.

Penulis : Arindi Ghafara

Editor : Deddi Rustandi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *