Kemenyan Tak Lagi Sekadar Dupa: Ilmuwan Ungkap Manfaat Medisnya yang Luar Biasa

Kemenyan (Foto.dok.istimewa)

Beritapesona.com Selama berabad-abad, kemenyan dikenal sebagai bahan utama dalam ritual keagamaan dan aromaterapi karena aromanya yang khas. Namun, perkembangan dunia medis modern mulai mengungkap tabir manfaat lain dari getah pohon Boswellia ini.

Riset terbaru menunjukkan bahwa kemenyan menyimpan sederet potensi besar untuk kesehatan, mulai dari meredakan nyeri, mengatasi peradangan, hingga berperan sebagai agen antikanker.

Bacaan Lainnya

Dikutip dari laman kesehatan Healthline, para peneliti menemukan bahwa kandungan asam boswelat dalam kemenyan memiliki efek biologis signifikan yang menjanjikan.

Bahkan, beberapa studi ilmiah menyebutkan bahwa konsumsi ekstrak kemenyan secara teratur dapat memberikan dampak positif pada sejumlah kondisi medis.

1. Meredakan Radang Sendi dan Nyeri Osteoartritis

Sebuah studi tahun 2014 pada tikus dengan osteoartritis menunjukkan bahwa pemberian asam boswelat secara oral dan topikal membantu mencegah kerusakan tulang rawan.

Lebih lanjut, tinjauan ilmiah pada 2018 menyatakan bahwa kemenyan lebih efektif dibanding plasebo dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas sendi.

Meskipun demikian, kualitas riset masih perlu ditingkatkan agar dapat dijadikan rujukan medis utama.

2. Menenangkan Saluran Pencernaan & Atasi IBS

Tak hanya tulang dan sendi, kemenyan juga bermanfaat untuk sistem pencernaan.

Studi tahun 2017 menunjukkan bahwa kombinasi kemenyan dengan herbal lainnya dapat menekan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS), seperti kembung, nyeri perut, hingga kecemasan.

Konsumsi tablet Boswellia 250 mg per hari selama enam bulan menunjukkan perbaikan signifikan pada pasien IBS.

Dalam penelitian berbeda, kemenyan juga terbukti membantu pasien kolitis ulseratif ringan yang tengah dalam masa remisi.

3. Mengurangi Gejala Asma dan Bronkitis

Sejak lama, pengobatan tradisional memanfaatkan kemenyan untuk mengobati gangguan pernapasan.

Kini, penelitian modern memperkuat praktik tersebut.

Kandungan senyawa aktif di dalamnya diyakini menghambat produksi leukotrien, pemicu penyempitan saluran napas.

Penelitian kecil menunjukkan bahwa ekstrak Boswellia 500 mg per hari mampu mengurangi frekuensi penggunaan inhaler pada penderita asma.

4. Menjaga Kesehatan Mulut

Bakteri penyebab penyakit gusi seperti Aggregatibacter actinomycetemcomitans ternyata dapat dilawan oleh ekstrak kemenyan.

Dalam uji laboratorium, senyawa ini menunjukkan potensi sebagai antibakteri alami.

Bahkan, studi kecil menemukan bahwa mengunyah permen karet dengan kandungan kemenyan mampu menurunkan jumlah mikroba dalam mulut secara signifikan.

5. Potensi Antikanker yang Menjanjikan

Barangkali temuan paling mengejutkan datang dari penelitian mengenai potensi antikanker kemenyan.

Di laboratorium, asam boswelat terbukti dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, kulit, hingga pankreas.

Pada pasien dengan tumor otak, konsumsi 4.500 mg ekstrak Boswellia setiap hari dapat membantu mengurangi pembengkakan otak dan dosis obat konvensional yang digunakan.

Namun, para ilmuwan menekankan bahwa sebagian besar riset ini masih berada pada tahap awal atau percobaan pada hewan, sehingga masih dibutuhkan uji klinis lanjutan untuk memastikan manfaat dan keamanannya bagi manusia.

Meskipun masih memerlukan bukti klinis lebih lanjut, manfaat kemenyan untuk kesehatan semakin terbukti secara ilmiah.

Dari nyeri sendi hingga potensi melawan kanker, getah aromatik ini bukan lagi sekadar warisan budaya, melainkan juga bahan berharga di dunia pengobatan modern.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *